Senin, 21 Oktober 2019

Eviews: Bila saat run eviews (terutama uji stasioneritas atau uji lainnya), anada mendapata masalah dengan warning atau alert:

insufficient number of obervations encoutered in uroot

maka kemungkinan besar data series yang anda gunakan terlalu sedikit (pendek) misal hanya 5 tahun (2014-2018) sementara crossection (jumlah perusahaan) cukup banyak.
Untuk mengatasinya silakan anda seriesnya misal menjadi 20 tahun (1999 s/d 2018) . . .. .  gampang kan!

Bila anada memiliki tps2 untuk mengatasi kendala saat mengolah data dan anda memiliki solusinya silakan sharing di sini, semoga mendapat pahala atas kebaikan anda

Selasa, 07 November 2017

Cara Mengubah Warna Huruf pada Equation Editor
How to Change the font color (recolor) in the Equation Editor

Bila anda membuat sebuah rumus (formula) matematik maka anda akanlebih mudah menggunakan menu insert equation atau untuk formula yang lebih komplek anda bisa menggunakan  microsoft equation editor.
Mengubah warna huruf pada menu equatian (insert equation) itu mudah sekali sama halnya mengubah warna pada text bisa, tetapi saat anda mengunakan microsoft equation editor maka tidak ada menu utk melakukan perubahan warna huruf.
Default warna huruf pada microsoft equation editor adalah hitam, sementara slide presentasi anda mungin saja bukan berwana putih atau terang sehingga warna huruf diformula yang hitam tersebut tidak seuaai.
cobalah cari diinternet bagaiamana cara mengubah warnah font microsoft equation editor, maka anda tidak menumakan petunjuk tersebut, karena itulah saya niat berbagai.
microsoft equation editor (hingga versi 3) sepertinya memang tidak menyediakan perubahan warna huruf.
Karena default warna huruf pada microsoft equation editor adalah hitam, maka saya hanya bisa menyarankan perubahan warna huruf tersebut menjadi warna putih agar bisa sesuai utk warna background slide presentasi anda yang berwana gelap (tidak terang).
caranya:
1. Klik kanan formula yang sudah anda bikin menggunakan microsoft equation editor
2. Pilih "format object"
3.Pilih "Picture corection "
4. pada "Contrast": geser ke kiri
5. Pada "brightness": gesere ke kanan
 _________
1. Right click the formula you have made using microsoft equation editor
2. Select "object format"
3. Select "Picture corection"
4. On "Contrast": swipe left
5. On "brightness": swipe right


Maka jadilah teks tersebut warna putih
Silakan mencoba, semoga bermanfaat.
Bila ada tips lain tentang microsoft equation editor, silkan respon ya




Rabu, 29 Juli 2015

FAKTA-FAKTA SISA KERAJAAN SRIWIJAYA 


Setiap kita membaca sejarah tentang Kerajaan Sriwijaya, yang selalu tertulis adalah tentang kebesarannya yang hampir tidak ada sisanya. Berbeda dengan kerajaan-kerjaan di pulau jawa yang meninggalkan banyak prasasti bahkan bekas keraton kerjaan, maka Sriwijaya hampir tidak ada yang tersisa.
Tulisan berikut ini mencoba menguak kebesaran Kerajaan sriwijaya yang tersisa, diantaranya:
Masyarakat Betawi
Banyak tulisan yang mengangkat masyarakat betawi, namun akan lebih banyak mengenai derajat sosial masyarakat tersebut di Ibu Kota, Masyarakat Betawi yang merupakan suku asli Kota Jakarta terkadang dipertanyakan asal-usulnya terutama saat masyarakat Betawi berteriak tentang hak-hak nya sebagai suku asli di Ibu Kota. Para wartawan yang menulis sempat menyatakan bahwa sebenarnya masyarat betawi sendiri adalah pendatang di Jakarta, tentunya sebelumnya daerah ini bernama Jakarta, betapa tidak bahasa yang digunakan masysrakat betawi tidak sedikitpun mirip bahasa dari masyarakat yang tidak terbantahkan sebagai penduduk asli pulau jawa yaitu bahasa Sunda dan Jawa.
Darimanakah asal Masyarakat Betawi?
Sesuungguhnya masyarakat Betawi adalah salah satu Sisa kebesaran kerajaan Sriwijaya.
Benarkah?
Jakarta pada zaman daholoe merupakan tatar sunda dibawah kerajaan Tarumanegara dengan rajanya yang terkenal Raja Purnawarman pada abad ke-4 hingga ke-7 Masehi, kerajaan ini bergama hindu.
Kendati beberapa literatur sejarah mengisahkan bahwa kerajaan Sriwijaya didiirikan oleh keluarga kerajaan di jawa, diantranya disebutkan sebagai keturunan dari Dianasti Saylendra, juga ada yang mengisahkan bahwa Sriwijaya didirikan oleh keluarga atau masih memiliki kekerabatan dengan keluarga raja Tarumanegara, dimana  putri Sobakencana anak dari Raja Ke-12 Tarumanegara yaitu Linggawarman menjadi istri dari Dapunta Hyang Sri Jayanasa, raja kerajaan Sriwijaya waktu itu.
Kendati sulit dicari kebenarannya, namun pada kenyataan Kerajaan Sriwijaya itu menganut agama Budha dan kerajaan Tarumanagara menganut agama Hindu, suatu yang sulit dipersatukan.
Penyatuan Nusanatara oleh Siwijaya, diantaranya dengan menaklukan kerajaan Tarumanegara di tatar sunda dan memerangi dinasti Airlangga di tanah jawa.
Saat panaklukan Tarumanegara inilah Bala pasukan maritim Sriwijaya membuat pemukiman tentara di pantai pelabuhan yang saat ini bernama Jakarta, bala pasukan tentara Sriwijaya yang pemberani ini adalah berasal dari masyarakat asli disekitar kota Palembang saat ini, masyarakat di bantaran sungai Musi yaitu Musi Bayu asin yang berhasa menggnakan huruf "E" dan masyarakat disepanjang sungai Ogan yaitu suku Pegagan yang juga sama menggunakan bahas dengan akhiran huruf "E", hal ini juga bisa ditelusuri dengan penemuan perahu kuno yang diperkirakan ada sejak masa awal atau proto Kerajaan Sriwijaya di Desa sepanjang Sungai.
Kendati bala prajurit Sriwijaya tersebut sudah membaur dengan banyak etnis lain terumata sunda, Cina, Arab dan Jawa, namun berbagai adat dan kebiasaan masyarakat betawi yang merupakan dasar dalam kehidupan sehari-harinya sama dengan kedua suku di Palembang itu.
Diantara kebiasaan tersebut: Bahasa menggunakan akhiran kata "E", membawa Golok/pisau, Berbicara lantang, seni budaya bela diri, sikap dan kepribadiannya, acuh, kurang mengagungkan leluhur (terkadang nama kakeknya & neneknya pun lupa atau tidak tahu sama sekali), berani (emosional), dsb.
Namun, hingga kini kedua masyarat tersebut tidak pernah ada kontak walau para budayawan-nya sekalipun, mungkin ini terkait salah satu ciri khas nya yang acuh itu tadi, hehehehe. 

Fakta Lain
Berbeda dengan masyarakat betawi dikisah diatas, masyarakat Malaysia justru menulis tentang Sriwijaya dan Palembang yang tidak terpisahkan dengan sejarah tanah Malaysia.
Kendati sering kita mendengar sejarah di Malaysia yang rancu tentang dua Kerjaan berbeda di tempat yang sama ini (Sriwjaya vs Palembang), sejarah Malaysia cenderung mengisahakan bahwa Palembang adalah Sriwijaya yang sudah menjadi Mualaf, bahkan Raja Parameswara salah satu Raja Sriwijaya yang terkenal dikisahkan menjadi mualaf dan menetap di Malaysia serta mendirikan kerajaan Malaka dan Johor.
Padahal sebenarnya Kerajaan Sriwjaya (600-1025) dan Kesultanan Palembang (1445) adalah dua kerajaan yang hidup dalam periode sejarah yang berbeda, Kerajaan Sriwijaya sudah hancur ratusan tahun barulah berdiri Kesultanan Palembang.
Jadi sebenarnya Malaysia dan Singapura pernah di kuasai dan menjadi bagian 2 kerajaan berbeda pada periode yang berbeda yang berasal dari tempat yang sama yaitu kerajaan dari kota Palembang.

Semoga, tulisan ini yang hanya merupakan opini dari perjalann hidup penulis yang lahir di Palembang dan hidup di jawa serta tinggal di Jakarta, dapat menambah wacana sejarah. . . ..   silakan menambah dan melengkapi tulisan ini.
Misalkan hubungan antara Kesultanan Palembang dengan Kerajaan Sriwijaya, apa iya kesultanan Palembang dibangun dari sisa kerajaan Sriwijaya, karena sejarah yang ada selama ini menulis bahwa sebagaimana juga kesultanan Banten, maka kesultanan Palembang juga didirikan atauterakit dengan kerajaan demak dan cirebon (sebagai kerajaan islam tertua), diantaranya Raden Fatah yang sempat tinggal Palembang dan menjadi raja demak.

Bisa jadi hsitorisnya begini: Kerajaan Sriwijaya (600-1030 Masehi), Setelah Sriwijaya kalah dan ditaklukan oleh kerajaan Cola dari Koromandel (India Selatan), kemudian Timbul Kerajaan Melayu Dharmasraya di jambi (1130-1300) sebagai pelarian dari Keluarga Kerajaan Sriwijaya, kemudian Keuarga kerajaan Dharmasraya memindahakna kerajaan ke Pagaruyung (1300-1347) di sumatera barat, Anak Raja Pagaruyung menjadi penguasa Palembang yaitu Demang Lebar Daun (1347-1400), Setelah itu baru berdiri Kerajaan Pelembang (1445) pernikahan putri Demang Lebar Daun dan Putra dari Raja Brawijaya V Majapahit.
  

   


Kamis, 12 Maret 2015

Image / gambar Bosan bored boring membosankan, hahahaha  ketawa, lucu . . . . ini foto Rhendika Zavier Kansa, Kebon Baru Tebet

Minggu, 08 Maret 2015

Q Tobin 

Sering ditemui dalam jurnal dan penelitian-penelitian investasi, kebijakan moneter dan fiskal dan pasar keuangan, istilah tobin kadang disebut sebagai Teori dan juga model.
Istilah "Q Tobin" diambil dari nama James Tobin (5 Maret 1918 - 11 Maret 2002),  James Tobin adalah seorang ekonom Amerika, yang mengembangkan ide-ide ekonomi Keynesian, dan menganjurkan perlunya intervensi pemerintah untuk menstabilkan perekonomian. Karya akademisnya, menjadi referensi diantaranya:
  • Liquidity preference as behavior towards risk. The review of economic studies (1958)
  • Estimation of relationships for limited dependent variables. Econometrica: journal of the Econometric Society (1958)
  •  Is growth obsolete?. Economic Research: Retrospect and Prospect Vol 5: Economic Growth. Nber, 1972
  • A general equilibrium approach to monetary theory, 1969
  • A general equilibrium approach to monetary theory. Journal of money, credit and banking 1.1 (1969)
  • Money and Finance in the Macro-Economic Process, 1982
Resume Beberapa pemeikiran Tobin yang menjadi refrensi, diantaranya:
Q Tobin Teori
Teori Q Tobin (Tobin’s Q Theory), bahwa kebijakan moneter mempengaruhi perekonomian melalui pengaruhnya pada penilaian ekuitas. Tobin mendefinisikan Q sebagai nilai pasar perusahaan dibagi dengan biaya penggantian modal: Q tinggi, maka nilai pasar perumahan relatif tinggi terhadap biaya penggantian modal, dan modal bangunan dan peralatan akan relatif murah terhadap nilai pasar perusahaan. Perusahaan dapat mengeluarkan ekuitas dan mendapatkan harga relatif tinggi terhadap biaya fasilitas dan perlengkapan yang mereka beli. Pengeluaran investasi akan meningkat karena perusahaan dapat membeli lebih banyak barang investasi baru dengan hanya mengeluarkan sedikit ekuitasnya, begitupun sebaliknya ketika q rendah.
Harga ekuitas yang lebih tinggi (Pe ↑) akan mengarah pada q yang lebih tinggi (q ↑) dan dengan demikian lebih tinggi belanja investasi (I ↑), sehingga konstruk menjadi:
 M ↑ => Pe ↑ => q ↑ => I ↑ => Y ↑

Q Tobin Model

Definsis nIlai Q Tobin (Tobin’s Q): "The ratio of the market value of a firm assets (as measured by the market value of the market value of its out standing stock and debt) to the replacement cost of the firm’s assets”.
Nilai perusahaan sebagai nilai kombinasi antara aktiva berwujud dan aktiva tak berwujud. Kriteria nilai Tobin’s Q perusahaan, berkisar:
  • Rendah (0 hingga 1), mengindikasikan Biaya ganti aktiva perusahaan lebih besar daripada nilai pasar perusahaan tersebut, maka pasar akan menilai rendah perusahaan tersebut. 
  • Tinggi (>1), maka nilai perusahaan lebih besar daripada nilai aktiva perusahaan yang tercatat. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat beberapa aktiva perusahaan yang tidak terukur atau tercatat.
Nnilai Tobin’s q sebagai ukuran penilaian pasar
nilai Tobin’s q sebagai ukuran kinerj perusahaan
Secara umum formula Tobin’s Q:
Tobin’s Q = Nilai Pasar Perusahaan (market capitalization) dibagi dengan Total Aset.

selain ukuran kinerja yang biasa/umum digunakan dalam analisa keuangan seperti:
- Return on equity (ROE) sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan
- Return on Asset (ROA) sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan
- Penjualan
- EPS

Nilai perusahaan  Tobin’s Q itu sendiri, kemudian dikembangkan oleh bebrgaia peneliti berikutnya, seperti:

Formula Tobin’s q yang dikembangkan oleh Chung dan Pruitt, 1994:

Tobins’q = (MVE + PS + DEBT ) / TA
diaman:
MVE : Harga penutupan saham di akhir tahun buku x banyaknya saham biasa yang beredar
PS : Nilai Likuiditas dari saha preferen yang beredar
DEBT : (Utang lancar – aktiva lancar ) + nilai buku sediaan + utang jangka panjang / nilai buku total aktiva

Formula Tobin’s q yang dikembangkan oleh Klapper dan Love dalam Khomsiyah, 2005:
Tobins’q = (MVE + DEBT)/TA

Hubungan Tobin’s q dengan kesempatan tumbuh peruahaan (growth opportunity), berdasarkan temuan empiris (La Porta dkk., 1999; Klapper dan Love, 2002; Himmelberg dkk., 1999; Himmelberg, Hubbard dan Love 2001), bahwa: Perusahaan yang memiliki kesempatan tumbuh yang tinggi pada umumnya membutuhkan dana eksternal untuk melakukan ekspansi, sehingga mendorong perusahaan untuk melakukan perbaikan dalam penerapan corporate governance dalam rangka untuk
menurunkan biaya moda.
Tobin’s q lebih tinggi untuk perusahaan yang memiliki kesempatan tumbuh tinggi, hal ini bisa disebabkan adanya endogenitas pada variabel corporate governance dalam asosiasi antara corporate governance dengan kinerja.



Senin, 12 Januari 2015

ARTI KATA IDEOM BAHASA INGGRIS DALAM LINGKUNGAN AKDAMISI 
ISTILAH SDM, MANAJEMEN OPERASI, STRATEGI, SDM DAN UMUM

Rangkuman istilah ini saya temukan dalam membaca jurnal internasional yang berbahasa inggris, kendati beberapa istilah (ideom) berikut ini merupakan kata bahasa inggris, namun mengartian (tranalate) langsung ke bahasa Indonesia menggunakan kamus, tidak seuai.

Istilah Manjemen Operasi:

Agile Manufacturing adalah suatu proses manufaktur yang cerdas/tangkas, yaitu: Strategi manufaktur tingkat perusahaan, dalam memperkenalkan produk, produk baru pada pasar yang cepat berubah; dan Kemampuan organisasi untuk berkembang dengan cepat dalam suatu lingkungan kompetitif (yang dikarakteristikkan oleh perubahan yang terus menerus dan terkadang tidak dapat diramalkan)

Anteseden, biasanya yang dimaksud suatu Variabel Anteseden, namun sering digunakan langsung sebagai "anteseden"  yaitu variabel yang mendahului variabel independen (eskogen), dimana variabel indepennt tersebut mempengaruhi (diduga) variabel dependent (endogen), atau penelusuran hubungan kausal yang lebih mendalam antara variabel. Mirip dengan variabel antara (moderating atau interpreting), naun bila variabel antara berada diantara variabel pokok, maka  variabel anteseden mendahululi variabel independent: Q (Variabel Anteseden) x (Variabel Independent) Y (Variabel dependent)

Decoupling Point atau disebut juga Order Penetration Point (OPP) adalah titik temu dimana suatu kegiatan yang terlibat dalam Proses Supply Chain bisa dilakukan atas dasar Strategic Fit perusahaan dan dari mana kegiatan produksi harus ditunda sampai ada ukuran permintaan yang pasti dari pelanggan.

lean and agile  kedua kata tersebut sering digunakan bergandengan dan kadang juga terpisah, serta terkadang menjadi satu rangkaian kalimat dengan kata lainnya, terkdang juga menjadi kata yang mandiri. bagi pembaca yang jarang dan tidak konsentrasi di manajmen operasi tentu kesulitan mengartikan kata ini bila berdiri sendiri.
lean and agile  sering diartikan sebagai ramping dan lincah, misalkan dalam kalimat: rantai pasokan yang ramping dan lincah (lean and agile supply chain)

Lean merupakan suatu konsep untuk melakukan lebih dan lebih dengan sedikit human effort, sedikit peralatan, sedikit waktu, sedikit ruang, dalam memenuhi apa yang diinginkan konsumen.

Lean Production: suatu perubahan dari produksi massal yang mana pekerja dan work cells dibuat lebih fleksibel dan efisien, dengan memakai metode ymengurangi segala bentuk waste

Istilah Keuangan:


idiosyncratic, dalam bahasa Indonesia digunakan kata idiosinkratis, namun arti kata dalam bahsa indonesia cenderung diartikan dari sisi psikoloig kesehatan yaitu karakteristik temperamen atau hipersensitif terhadap obat/makanan, dsb. Namun bila istilah ini ditemua dalam jurnal keuangan, mka aakan sangat berbeda atinya, biasa menjadi satu kalimat dengan kata risk, idiosyncratic risk diratikan dalam bahasa Indonesia sebagai Resiko tidak systematis atau unigue risk atau resiko individual saham, suatu resiko yang tidak disebabkan oleh pengaruh pasar, melainkan resiko yang dipengaruhi oleh karakteristik perusahaan tersebut seperti resiko dari struktur modal, kebijakan pendanaan, pemegang saham, dsb.



Istilah umum:

Affectivity, kebanyakan kamus tidak bisa mengartikannya secara langsung dalam bahasa Indonesia, namun kadang digunakan kata yang mendekatinya yaitu affected atau to affect yang diartikan sebagai "pengaruh" (ter, di, mem) atau juga ditimpah, dilanda, dsb. Dalam Jurnal kata ini digunakan selain di jurnal ekonomi, juga banyak di jurnal psikologi, dalam jurnal biasanya ideom "Affectivity" ini lebih sesuai diartikan sebagai "afektif " yang dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai hal yang berkenaan dengan perasaan (spt takut, cinta); atau mempengaruhi keadaan perasaan dan emosi; atau juga mempunyai gaya atau makna yg menunjukkan perasaan (tt gaya bahasa atau makna)   

Ambidextrous, biasa juga ditulis  Ambidexterity adalah istilah untuk menyatakan kondisi yang bisa menggunakan atau memanfaatkan kedua fungsi .
Dalam praktek kehidupan diartikan orang yang ambidextrous adalah orang yang dapat menggunakan kedua tangannya (kanan dan kiri) untuk bekerja dengan sempurna.


Bias, bila menggunakan google transalate diartikan langsung sebagai bias (kata serapan asing), dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai penyimpangan, sementara dalam kamus bahasa ingrris diartikan sebagai prasangka. Namun dalam banayak jurnal asing sering kita temui kata bias yang tidak sesuai dengan makna atau arti yang dimaksud, kata "bias" lebih tepat bila diartikan sebagai dugaan, misal dalam kalimat "This paper looks at the asset correlation bias . . .. artinya adalah makalah ini membahas dugaan korelasi aset . . . . .

Construct secara harfiah dapat kita artikan kerangka bangun, di kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikan konstruksi sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan (jembatan, rumah, dsb), namun dalam jurnal biasanya yang dimaksud konstruk tersebut adalah variabel, misalkan: " three dimensions in a uni-dimensional construct or five dimensions in a multidimensional construct".

Continuum bahasa indonesia adalah kontinum, di kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai rangkaian, namun terkadang kurang sesuai juga dalam kontek kalimat bahasa inggrisnya, sehingga bisa berarti berkelanjutan atau bertahap.

Counter-Cyclical
Istilah ini banyak ditemui dalam kontek makro ekonomi, kendati juga digunakan dalam aspek ekonomi lainnya seperti diperbankan dengan istilah countercyclical capital buffer  dan di pasr modal dengan istilah Counter Cyclical Stockss dan di moneter dengan istilah Counter-cyclical monetary policy.
Kendati berbeda artinya secara spesifik sesuai kontek masing-masing, namun pada umumnya yang dimaksud countercyclical adalah korelasi negatif atau bertolak belakang dengan kondisi atau prinsif atau teori ekonomi.
Contoh: 
 Counter Cyclical Stockss · Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum
 Counter-cyclical monetary policy: Mendorong kegiatan ekonomi menuju titik ekstrim

Pro-Cyclical
Istilah ini banyak ditemui dalam kontek makro ekonomi, kendati juga digunakan dalam aspek ekonomi lainnya seperti diperbankan, pasr modal dan moneter.
Kendati berbeda artinya secara spesifik sesuai kontek masing-masing, namun pada umumnya yang dimaksud procyclical adalah korelasi positif atau sejalan dengan kondisi umumnya atau prinsif atau teori ekonomi.

Embeddedness  dalam terjemahan diartikan menanamkan, melekatkan, menancapkan. Namun sering tidak sesuai bila dalam suatu narasi hasil translate, biasanya diartikan sebagai "keterlekatan" suatu istlah dalam sosiologi ekonomi, bakan disebut pula sebagai konsep keterlekatan.

 Endogenitas atau endogeneity  adalah kendati belum ada definisi yang formal di kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), dapat diartikan untuk manyatakan kondisi ketergantungan atau dipengaruhi, bila dalam kontek varibal maka dapat diartikan sebagai variaberl terikat atau dependen variabel.

Exante atau sering juga ditulis ex ante, menurut Wikipedia ex ante diartikan sebagai sebelum acara, hasil dari suatu tindakan tertentu, atau serangkaian tindakan, diperkirakan di depan (atau dimaksudkan). istilah Ex-ante sering digunakan bidang keuangan atau komersial, di mana hasil dari suatu tindakan tertentu, atau serangkaian tindakan, diperkirakan di muka (atau dimaksudkan). Kebalikan dari ex-ante adalah ex-post (yang sebenarnya) (atau ex post).
Ada juga yang mengartikan ex ante:
- Didasarkan pada asumsi / prediks
- Harapan atau ekspektasi
contoh:
Dalam dunia keuangan, ex-ante return adalah pengembalian yang diharapkan dari portofolio investasi.
Dalam industri perekrutan, ex-ante sering digunakan untuk menyusun kebutuhan sumber daya pada proyek-proyek masa depan yang besar.

Horizon, dalam translate langsung diartikan sebagai cakrawalah, dalam KBBI diratikan sebagai  langit bagian bawah yg berbatasan dng permukaan bumi atau laut; kaki langit; cakrawala. Namun kurang sesuai bila pada suatu kalimat dalam suatu jurnal, dapat diartikan sebagai 'kedepan" atau batas ke depan, misal dalam kalimat: twelve month forecast horizon = perkiraan 12 bulan ke depan.  

Non-trivial, kata trivial sendiri transalate kamus diartkan sepeleh, jadi arti kata non-trivial adalah tidak sepeleh. Tetapi tergantung kalimatnya bisa juga sehingga bisa diartikan tidak remeh, tidak gampang, tidka murah, dsb.


Perk,istilah ini sering digunakan dalam jurnal keuangan. Perk diartikan sebagai biaya keagenan, ada juga yang mengartikannya sebagai biaya siluman. Pro-kontra tentang biaya ini, sering menjadi topik penelitian, disatu sisi ada berpendapatan bahwa perk diperlukan untuk memperlancar tugas atau mencapaian tujuan, misalkan untuk enteraint, lobby, dan semacamnya. Sisi lain, melihat perk merupakan biaya siluman yang dimanfaatkan manjmen untuk menisihkan dan perusahaan untuk kperluan pribadi, sehingga beberapa penelitian menganalisa perk sebagai inikator perusahaan yang mulai mengalami kesulitan.

Spillover  kata inii biasanya satu rangkaian dnegan Spillover Effect, Risk Spillovers, modeling spillovers. Dalam kamus bahasa inggris diartikan sebagai memuntahkan. Dalam suatu jurnal dapat diartikan sebagai efek samping atau bisa juga diartikan sebagai  melebarnya suatu hubungan anatar variabel. Jadi sebagai efek sampingan, resiko sampingan atau pelebaran model.

Trade-off, serinagn diartikan dalam bahasa Indonesai sebagai kata Tarik-ulur, Menurut Wikipedia diartikan sebagai "merujuk pada usaha untuk meningkatkan kualitas atau aspek sesuatu dengan mengurangi kualitas atau aspek dari sesuatu yang lain".
Ada juga yang mengartikan trade-off sebagai pilihan yang dikorbankan, atas keputusan untuk pilihan lainnya.
Trade-off, mirip dengan oppurtunity cost, kendati sedikit berbeda. Oppurtunity cost adalah kehilangan kesempatan,  atas keputusan untuk pilihan lainnya.
Contoh trade-off Kecepatan dan keselamatan:
Bila ingin cepat, maka akan mengurangi aspek keselamatan.
Bila ingin keselamatan, makaharus mengurangi kecepatan
Contoh Oppurtunity cost, Deposito dan Investasi:
Bila ingin bunga Deposito, maka akan kehilangan peluang mendapat hasil investasi 
Bila ingin mendapat hasil investasi, maka akan kehilangan menadapatkan bunga deposito




Senin, 22 Desember 2014

Pedoman Penulisan Review Jurnal (critical review)

PENULISAN REVIEW JURNAL

kata kunci: petunjuk, pedoman, sistematika, kerangka, penulisan, review jurnal, critical review, ulasan sebuah jurnal,



Sebelumnya mungkin perlu pemahaman akan perbedaan maksud & tujuan review jurnal, sehingga dapat dibedakan menjadi 3:
1. Sebuah jurnal yang merupakan critical review
2. Sebuah Jurnal (tehsis/Disertasi) yang merupakan pengembangan dari penemuan research gap
3. Sebuah tugas/paper (biasanya: program S2 dan S3) untuk me-review sebuah jurnal. 

Jurnal Sebuah Critiacal Review
Untuk sebuah jurnal yang merupakan critical review, format (sistematika) penulisannya hampir sama dengan dengan format (sistematika) penulisan jurnal pada umumnya, namun 
Format biasanya sebgaai berikut:
I. Abstract
II. Pendahuluan (Introduction)
III. .Methodology
1. Systematic literature searches
2. Overview of the reviewed literature
IV. Assessment of the evidence base of the literature
1. Pembasahan topik 1.  hubungan antar variabel terkait
2. Pembasahan topik 2.  hubungan antar variabel terkait
IV.Conclusion
Jadi sebuah jurnal "critical review" tidak hanya membhas suatu jurnal yang dipublikasikan tetap baiknya beberapa jurnal, semacam mencari research gap.

Jurnal Dari Review Jurnal-Jurnal 
Review jurnal untuk tujuan pembuatan karya ilmiah pada umumnya adalah mencari research gap.
Pengembangan research gap menjadi sebuah karya ilmiah untuk syarat memperoeh gelar akademisi baik Master maupun Doktoral, pada prinsifnya hampir sama, namun untuk program doktoral tidak diperbolehkan sebagai reflikasi, sementara untuk level master masih dapat diperkenan. Sehingga penembangan research gap yang diperoleh dari review jurnal (study empiris sebelumnya) terbagi menadi dua:
1. Untuk Persyaratan Program Master (thesis), maka reserach gap tersebut dapat dlakukan penelitian yang sama di tempat berbeda. Sehingga research gap bisa dibanguna atas hasil temuan empiris dengan kondisi tempat yang berbeda
2. Untuk Persyaratan Program Doktoral, maka research anatar temuan empiris maupun terhadap teori tidak bisa hanya dilakukan ditempat yang berbeda, namun perlu penambahan variabel yang diduga penyebab terjadi gap tersebut dan harus juga dengan dukungan teori yang ada (bisa antar disiplin ilmu (sosislogi, psikologi, dll)  

Paper Tugas Review Jurnal
Untuk tugas membuat sebuah review jurnal baik untuk 1 jurnal atau beberapa juranl (topik berbeda tetapi dalam satu konsentrasi penulisan yang sama), sebenarnya tidak ada format yang umum digunakan (biasanya dosen yang menentukan), namun bila dosen ybs tidak menentukan format (sistematika), maka dapat digunakan format sebagai berikut:
I.    Judul tugas "Review Jurnal . . .. .  mata kuliah konsentrasi . . . .".
II.    Kata Pengantar (opsional)
III.    Daftar Isi: bial lebih dari 1 jurnal, maka butir VI merupakan sub judul pada daftar isi
IV.    Pendahuluan
Pendahuluan memuat latar belakang pemilihan jurnal serta relevansinya dengan topik yang Anda minati.
V.     Identifikasi jurnal:  judul, penulis, institusi, tahun penerbitan, penerbit (nama jurnal)
VI.  Ringkasan Jurnal
1. pendahuluan
2. kajian teori
3. Model
4. Hasil Temuan
5. Penutup (kesimpulan, implikais manajerial, keterbatasan, penelitian berikutnya, dll)
VII.    Pembahasan(disisnilah intinya: Kritikan dan penghargaan)
VIII.    Kesimpulan dan saran

Untuk mempermudah melakukan review sebaiknya membuat check list, misalkan sbb:
1. Topik (utk beri penghargaan): Apakah menarik, jarang diteliti, sedang menjadi concern penelitian saat ini atau sedang menjadi topik diskusi yang hangat
2. Judul: apakah cukup spesifik, dan menunjukkan maksud dan tujuan penelitian (untuk menegtahuinya coba tambahakan kata pertanyaan: apakah dan bagaimana,)
3. Abstrak: harus singkat, memuat: tujuan, proses, dan hasil
4. Pendahuluan atau latar belakang: harus sinkron dengan kesimpulan, naras dapat menggambrakan tentang research question atau permsalahan,walaupun sebenaranya research question tida harus secara jelas dinyatakan.

5. Periksa Gambar, tabel, dan lampiran (Angka, keterangan, hasil, dsb)
6. Isi: Apakah pernyataan dan alasan dan opini didukung dengan referensi temuan empiris, terutama dalam latar belekang perumusahan research question dan hipotesis? singkroniasi referensi dengan perumusahan research question dan hipotesis, terkadang penulis kesulitan mencari refersni pendukung, sehinggga tidak sinkron
7. Apakah semua referensi sudah dimasukkan dalam datar pustaka
8. Penulisan sumber referensi apaa sudah benar: nama pengarang, peneliti, tahun, dll
9. Apakah jurnal ada kebaruan (novelty) atau originalitas secara jelas? atau tersirat?
10.  Bagaimana metology? (model, alat analisa, variabel, dsb)
dsb.

Setelah semua aspek dicari dan dikomentari, maka pisahkan komen kita tersebut dalam dua katagori: Pernghargaan atau kritikan.
Komen akan lebih berbobot bila disertai dengan referensi yangmenjadi alasan kenapa kita meberi komentar demikian, terutama pada kritikan.

Ada juga yang menggunakan pedoman (dikutip materi kuliah UI) tergantung tujuan dosen yang memberi tugas:
Research Article
Apayang ingindan telahdilakukan oleh penulis?
Mengapa penelitian ini penting
Kapan dan dimana penelitian dilakukan
Informasi tentang data yang digunakan
Metode yang digunakan
Bagaimana pengukuran yang dilakukan
Apa hasil penelitian
Apa kesimpulan penulis
Bagaimana pendapat kita terhadap hasil temuan
Apakahadagap yang akan dan bisakitaisi?
Apakah hasil temuan bisa diaplikasikan pada penelitian kita

Sharing . . . . dalam melakukan review sebuah jurnal . . . silakan.