Senin, 22 Desember 2014

Pedoman Penulisan Review Jurnal (critical review)

PENULISAN REVIEW JURNAL

kata kunci: petunjuk, pedoman, sistematika, kerangka, penulisan, review jurnal, critical review, ulasan sebuah jurnal,



Sebelumnya mungkin perlu pemahaman akan perbedaan maksud & tujuan review jurnal, sehingga dapat dibedakan menjadi 3:
1. Sebuah jurnal yang merupakan critical review
2. Sebuah Jurnal (tehsis/Disertasi) yang merupakan pengembangan dari penemuan research gap
3. Sebuah tugas/paper (biasanya: program S2 dan S3) untuk me-review sebuah jurnal. 

Jurnal Sebuah Critiacal Review
Untuk sebuah jurnal yang merupakan critical review, format (sistematika) penulisannya hampir sama dengan dengan format (sistematika) penulisan jurnal pada umumnya, namun 
Format biasanya sebgaai berikut:
I. Abstract
II. Pendahuluan (Introduction)
III. .Methodology
1. Systematic literature searches
2. Overview of the reviewed literature
IV. Assessment of the evidence base of the literature
1. Pembasahan topik 1.  hubungan antar variabel terkait
2. Pembasahan topik 2.  hubungan antar variabel terkait
IV.Conclusion
Jadi sebuah jurnal "critical review" tidak hanya membhas suatu jurnal yang dipublikasikan tetap baiknya beberapa jurnal, semacam mencari research gap.

Jurnal Dari Review Jurnal-Jurnal 
Review jurnal untuk tujuan pembuatan karya ilmiah pada umumnya adalah mencari research gap.
Pengembangan research gap menjadi sebuah karya ilmiah untuk syarat memperoeh gelar akademisi baik Master maupun Doktoral, pada prinsifnya hampir sama, namun untuk program doktoral tidak diperbolehkan sebagai reflikasi, sementara untuk level master masih dapat diperkenan. Sehingga penembangan research gap yang diperoleh dari review jurnal (study empiris sebelumnya) terbagi menadi dua:
1. Untuk Persyaratan Program Master (thesis), maka reserach gap tersebut dapat dlakukan penelitian yang sama di tempat berbeda. Sehingga research gap bisa dibanguna atas hasil temuan empiris dengan kondisi tempat yang berbeda
2. Untuk Persyaratan Program Doktoral, maka research anatar temuan empiris maupun terhadap teori tidak bisa hanya dilakukan ditempat yang berbeda, namun perlu penambahan variabel yang diduga penyebab terjadi gap tersebut dan harus juga dengan dukungan teori yang ada (bisa antar disiplin ilmu (sosislogi, psikologi, dll)  

Paper Tugas Review Jurnal
Untuk tugas membuat sebuah review jurnal baik untuk 1 jurnal atau beberapa juranl (topik berbeda tetapi dalam satu konsentrasi penulisan yang sama), sebenarnya tidak ada format yang umum digunakan (biasanya dosen yang menentukan), namun bila dosen ybs tidak menentukan format (sistematika), maka dapat digunakan format sebagai berikut:
I.    Judul tugas "Review Jurnal . . .. .  mata kuliah konsentrasi . . . .".
II.    Kata Pengantar (opsional)
III.    Daftar Isi: bial lebih dari 1 jurnal, maka butir VI merupakan sub judul pada daftar isi
IV.    Pendahuluan
Pendahuluan memuat latar belakang pemilihan jurnal serta relevansinya dengan topik yang Anda minati.
V.     Identifikasi jurnal:  judul, penulis, institusi, tahun penerbitan, penerbit (nama jurnal)
VI.  Ringkasan Jurnal
1. pendahuluan
2. kajian teori
3. Model
4. Hasil Temuan
5. Penutup (kesimpulan, implikais manajerial, keterbatasan, penelitian berikutnya, dll)
VII.    Pembahasan(disisnilah intinya: Kritikan dan penghargaan)
VIII.    Kesimpulan dan saran

Untuk mempermudah melakukan review sebaiknya membuat check list, misalkan sbb:
1. Topik (utk beri penghargaan): Apakah menarik, jarang diteliti, sedang menjadi concern penelitian saat ini atau sedang menjadi topik diskusi yang hangat
2. Judul: apakah cukup spesifik, dan menunjukkan maksud dan tujuan penelitian (untuk menegtahuinya coba tambahakan kata pertanyaan: apakah dan bagaimana,)
3. Abstrak: harus singkat, memuat: tujuan, proses, dan hasil
4. Pendahuluan atau latar belakang: harus sinkron dengan kesimpulan, naras dapat menggambrakan tentang research question atau permsalahan,walaupun sebenaranya research question tida harus secara jelas dinyatakan.

5. Periksa Gambar, tabel, dan lampiran (Angka, keterangan, hasil, dsb)
6. Isi: Apakah pernyataan dan alasan dan opini didukung dengan referensi temuan empiris, terutama dalam latar belekang perumusahan research question dan hipotesis? singkroniasi referensi dengan perumusahan research question dan hipotesis, terkadang penulis kesulitan mencari refersni pendukung, sehinggga tidak sinkron
7. Apakah semua referensi sudah dimasukkan dalam datar pustaka
8. Penulisan sumber referensi apaa sudah benar: nama pengarang, peneliti, tahun, dll
9. Apakah jurnal ada kebaruan (novelty) atau originalitas secara jelas? atau tersirat?
10.  Bagaimana metology? (model, alat analisa, variabel, dsb)
dsb.

Setelah semua aspek dicari dan dikomentari, maka pisahkan komen kita tersebut dalam dua katagori: Pernghargaan atau kritikan.
Komen akan lebih berbobot bila disertai dengan referensi yangmenjadi alasan kenapa kita meberi komentar demikian, terutama pada kritikan.

Ada juga yang menggunakan pedoman (dikutip materi kuliah UI) tergantung tujuan dosen yang memberi tugas:
Research Article
Apayang ingindan telahdilakukan oleh penulis?
Mengapa penelitian ini penting
Kapan dan dimana penelitian dilakukan
Informasi tentang data yang digunakan
Metode yang digunakan
Bagaimana pengukuran yang dilakukan
Apa hasil penelitian
Apa kesimpulan penulis
Bagaimana pendapat kita terhadap hasil temuan
Apakahadagap yang akan dan bisakitaisi?
Apakah hasil temuan bisa diaplikasikan pada penelitian kita

Sharing . . . . dalam melakukan review sebuah jurnal . . . silakan.

Senin, 17 November 2014

 SCOPUS DAN JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL


Scopus merupakan database bibliografi yang berisi abstrak dan kutipan untuk artikel jurnal akademis secara global yang mencakup hampir 21.000 judul dari lebih dari 5.000 penerbit, dimana 20.000 adalah peer-review jurnal dalam ilmu ilmiah, teknis, medis, dan sosial (termasuk seni dan humaniora). 

Di Scopus juga dapat melihat profil penulis yang meliputi afiliasi, jumlah publikasi dan data bibliografi mereka, referensi, dan rincian tentang jumlah kutipan setiap dokumen yang diterbitkan telah menerima.  

Scopus dimiliki oleh Elsevier, suatu jurnal Internasional yang sangat populer dan memiliki gengsi yang sangat tinggi, sehingga sangat diminatai para akademisi untuk menerbitkan jurnalnya.

Scopus memiliki indeks jurnal-jurnal internasional diseluruh dunia yang memenuhi kriteria standar dan mutu suatu jurnal internasional, sehingga indeks Scopus yang berisi daftar jurnal-jurnal tersebut menjadi referensi atas kualitas dan persyaratan bagi dunia akademisi dalam menerbtkan jurnal.
Tidak mudah memang suatu jurnal lokal dapat teindeks Sopus, namun suatu jurnal yang berhasil terindkes Scopus sangat bermnafaat bagi institusi ybs. diantaranya dapat penambah bobot dalam akreditasi nasional, popularitas, dan juga komersil, sebab membuat dan pnerbitkan merupkan suatu kewajiban dalam dunia akademisi sehingga pembuat jurnal tidak mendapat reward tetapi sebaliknya harus membayar agar jurnal tersebut dipublikasikan.    
      

Setiap pihak dapat saja mendaftarkan jurnal ilmiah pada scopus dengan cara sebagai berikut:
  1. Visist http://suggestor.step.scopus.com/suggestTitle.cfm
  2. Isi formulir Scopus Title Suggestion (Lampiran X)
  3. Submit
  4. Setelah menunggu proses, maka pihak Scopus akan menghubungi via email untuk meminta pengiriman 3 (tiga) contoh juranal terbaiknya, dalam bahasa Inggris . 
Aapabila berhasil (contoh jurnal memnuhi standard dan persyartan lainnya), maka pihak Sucopus akan mengirim email pemberitahuan bahwa: jurnal tersebut telah masuk ke dalam Scopus Title List dan diperbolehkan untuk mencantumkan logo Scopus di web jurnal yang bersangkutan

Please read carefully before completing this form

  • Please check the Scopus title list to determine whether the title you wish to suggest is already in Scopus. Please be aware that active Medline-sourced titles (see column M in the title list) may also be suggested for full Scopus coverage.
  • New titles are reviewed on a continuous basis by the independent Scopus Content Selection & Advisory Board (CSAB).
  • We strive to evaluate new title suggestions as quickly as possible, however, please allow for several months up to one year for the review process to be completed.
  • The CSAB uses sample documents of published content to evaluate the quality of a title. We recommend that a title has published for at least two years before it is suggested for inclusion in Scopus and we may reject a title suggestion for review if the publication history is too short to review the title. 
  • You will be asked to provide sample PDFs as a final step in the title suggestion process. It is not possible to complete the title suggestion process without uploading PDFs.
  • Be aware that the evaluation of a title is not influenced by the number of times it is suggested. Multiple submissions of the same title will only delay the review process.
  • Review of your title suggestion does not guarantee selection of the title.
  • Titles lacking a dedicated website with information relevant for review will not be considered for evaluation.
If you have any questions about the evaluation process, you can contact us at titlesuggestion@scopus.com.


Karena Elsevier adalah pemilik Scopus dan juga merupakan salah satu penerbit internasional utama jurnal ilmiah, sebuah Scopus Seleksi Konten independen dan internasional dan Dewan Penasehat didirikan untuk mencegah potensi konflik kepentingan dalam pemilihan jurnal untuk dimasukkan dalam database dan untuk mempertahankan kebijakan cakupan konten terbuka dan transparan, tanpa penerbit. [3] dewan ini terdiri dari ilmuwan dan pustakawan subjek.

Sebuah studi tahun 2008 dibandingkan PubMed, Scopus, Web of Science, dan Google Scholar dan menyimpulkan:

     "PubMed dan Google Scholar diakses secara gratis [...] Scopus menawarkan sekitar 20% lebih dari cakupan Web of Science, sedangkan Google Scholar menawarkan hasil akurasi konsisten. PubMed tetap merupakan alat yang optimal dalam penelitian biomedis elektronik. Scopus mencakup jurnal yang lebih luas berkisar [...] tetapi saat ini terbatas pada artikel terbaru (diterbitkan setelah 1995) dibandingkan dengan Web of Science. Google Scholar, seperti untuk Web secara umum, dapat membantu dalam pengambilan bahkan informasi yang paling jelas namun penggunaannya adalah dirusak oleh tidak memadai, kurang sering diperbarui, informasi kutipan. "[4]

Mengevaluasi kemudahan penggunaan dan cakupan Scopus dan Web of Science (WOS), sebuah studi tahun 2006 menyimpulkan bahwa "Scopus mudah dinavigasi, bahkan untuk pengguna pemula. [...] Kemampuan untuk mencari baik maju dan mundur dari kutipan tertentu akan sangat membantu untuk peneliti. aspek multidisiplin memungkinkan peneliti untuk dengan mudah mencari di luar disiplin nya "dan" satu keuntungan dari WOS atas Scopus adalah kedalaman cakupan, dengan database penuh WOS akan kembali ke tahun 1945 dan Scopus akan kembali ke 1966. Namun, Scopus dan WOS saling melengkapi sebagai sumber daya tidak semua inklusif. [...] ". [5]



Penelaahan sejawat atau penilaian sejawat (bahasa Inggris: peer review) adalah suatu proses pemeriksaan atau penelitian suatu karya atau ide pengarang ilmiah oleh pakar lain di bidang tersebut. Orang yang melakukan penelaahan ini disebut penelaah sejawat atau mitra bestari (peer reviewer). Proses ini dilakukan terutama oleh editor atau penyunting untuk memilih dan menyaring manuskrip yang dikirim, dan juga oleh badan pemberi dana, untuk memutuskan pemberian dana bantuan. Penilaian sejawat bertujuan untuk membuat pengarang memenuhi standar disiplin ilmu mereka, dan standar keilmuan pada umumnya. Publikasi dan penghargaan yang tidak melalui penilaian sejawat kemungkinan akan dicurigai oleh akademisi dan profesional pada berbagai bidang. Bahkan jurnal ilmiah kadang ditemukan mengandung kesalahan, fraud (penipuan), dan berbagai jenis cacat lainnya yang dapat mengurangi reputasi mereka sebagai penerbit ilmiah yang tepercaya.

Senin, 13 Oktober 2014

Ssssttt . .. .  icon    sssttt jangan berisik  sssttt . . . diam!

Sssttt. . . silent please !   Randika Zaviyer Khansa - Tebet

KOSA KATA BARU TES TPA BAPPENAS

Katarsis atau catharsis: pembersihan" atau "penyucian" diri
Yojana: satuan ukuran panjang 9 mil; 2 jarak: se -- mata, sejauh mata memandang
Enigma: teka-teki; tidak, misterius
Profana: Tidak bersangkut dng agama, lawan kata sakral;
Digital:  berhubungan dng angka ( penomoran), lawan kata: Analog
Sedatif: Penenang, obat menciptakan ketenangan dan megurangi rasa sakit; kecemasan;
Vokasi: program pendidikan menggantikan istilah profesional atau profesi.
Filantropi: pencinta kemanusiaan; dermawan
spirometer: alat untuk mengukur napas (untuk mengetahui berapa banyak udara di dl paru-paru)
jermal: alat untuk menangkap ikan berupa pagar dr pancang yg dipasang di tepi laut
kahar: kereta yg ditarik oleh kuda, lembu, atau kerbau; pedati; dokar
muskil: sukar; sulit; pelik;
tetirah:  pergi ke tempat lain dan tinggal sementara waktu (untuk memulihkan kesehatan dsb)
kabilah: suku bangsa; kaum yg berasal dr satu ayah
regol: pintu gerbang
horizon: langit bagian bawah yg berbatasan dng permukaan bumi atau laut; kaki langit; cakrawala
takzim: amat hormat dan sopan
Disleksia: kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.
Andragogi: proses untuk melibatkan peserta didik dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar.
Agitasi: Menghasut orang banyak untuk mengadakan huru-hara, pemberontakan, dsb
agitasi : kb, hasutan; pidato yang berapi-api untuk membakar emosi. [?]