Kamis, 12 Maret 2015

Image / gambar Bosan bored boring membosankan, hahahaha  ketawa, lucu . . . . ini foto Rhendika Zavier Kansa, Kebon Baru Tebet

Minggu, 08 Maret 2015

Q Tobin 

Sering ditemui dalam jurnal dan penelitian-penelitian investasi, kebijakan moneter dan fiskal dan pasar keuangan, istilah tobin kadang disebut sebagai Teori dan juga model.
Istilah "Q Tobin" diambil dari nama James Tobin (5 Maret 1918 - 11 Maret 2002),  James Tobin adalah seorang ekonom Amerika, yang mengembangkan ide-ide ekonomi Keynesian, dan menganjurkan perlunya intervensi pemerintah untuk menstabilkan perekonomian. Karya akademisnya, menjadi referensi diantaranya:
  • Liquidity preference as behavior towards risk. The review of economic studies (1958)
  • Estimation of relationships for limited dependent variables. Econometrica: journal of the Econometric Society (1958)
  •  Is growth obsolete?. Economic Research: Retrospect and Prospect Vol 5: Economic Growth. Nber, 1972
  • A general equilibrium approach to monetary theory, 1969
  • A general equilibrium approach to monetary theory. Journal of money, credit and banking 1.1 (1969)
  • Money and Finance in the Macro-Economic Process, 1982
Resume Beberapa pemeikiran Tobin yang menjadi refrensi, diantaranya:
Q Tobin Teori
Teori Q Tobin (Tobin’s Q Theory), bahwa kebijakan moneter mempengaruhi perekonomian melalui pengaruhnya pada penilaian ekuitas. Tobin mendefinisikan Q sebagai nilai pasar perusahaan dibagi dengan biaya penggantian modal: Q tinggi, maka nilai pasar perumahan relatif tinggi terhadap biaya penggantian modal, dan modal bangunan dan peralatan akan relatif murah terhadap nilai pasar perusahaan. Perusahaan dapat mengeluarkan ekuitas dan mendapatkan harga relatif tinggi terhadap biaya fasilitas dan perlengkapan yang mereka beli. Pengeluaran investasi akan meningkat karena perusahaan dapat membeli lebih banyak barang investasi baru dengan hanya mengeluarkan sedikit ekuitasnya, begitupun sebaliknya ketika q rendah.
Harga ekuitas yang lebih tinggi (Pe ↑) akan mengarah pada q yang lebih tinggi (q ↑) dan dengan demikian lebih tinggi belanja investasi (I ↑), sehingga konstruk menjadi:
 M ↑ => Pe ↑ => q ↑ => I ↑ => Y ↑

Q Tobin Model

Definsis nIlai Q Tobin (Tobin’s Q): "The ratio of the market value of a firm assets (as measured by the market value of the market value of its out standing stock and debt) to the replacement cost of the firm’s assets”.
Nilai perusahaan sebagai nilai kombinasi antara aktiva berwujud dan aktiva tak berwujud. Kriteria nilai Tobin’s Q perusahaan, berkisar:
  • Rendah (0 hingga 1), mengindikasikan Biaya ganti aktiva perusahaan lebih besar daripada nilai pasar perusahaan tersebut, maka pasar akan menilai rendah perusahaan tersebut. 
  • Tinggi (>1), maka nilai perusahaan lebih besar daripada nilai aktiva perusahaan yang tercatat. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat beberapa aktiva perusahaan yang tidak terukur atau tercatat.
Nnilai Tobin’s q sebagai ukuran penilaian pasar
nilai Tobin’s q sebagai ukuran kinerj perusahaan
Secara umum formula Tobin’s Q:
Tobin’s Q = Nilai Pasar Perusahaan (market capitalization) dibagi dengan Total Aset.

selain ukuran kinerja yang biasa/umum digunakan dalam analisa keuangan seperti:
- Return on equity (ROE) sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan
- Return on Asset (ROA) sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan
- Penjualan
- EPS

Nilai perusahaan  Tobin’s Q itu sendiri, kemudian dikembangkan oleh bebrgaia peneliti berikutnya, seperti:

Formula Tobin’s q yang dikembangkan oleh Chung dan Pruitt, 1994:

Tobins’q = (MVE + PS + DEBT ) / TA
diaman:
MVE : Harga penutupan saham di akhir tahun buku x banyaknya saham biasa yang beredar
PS : Nilai Likuiditas dari saha preferen yang beredar
DEBT : (Utang lancar – aktiva lancar ) + nilai buku sediaan + utang jangka panjang / nilai buku total aktiva

Formula Tobin’s q yang dikembangkan oleh Klapper dan Love dalam Khomsiyah, 2005:
Tobins’q = (MVE + DEBT)/TA

Hubungan Tobin’s q dengan kesempatan tumbuh peruahaan (growth opportunity), berdasarkan temuan empiris (La Porta dkk., 1999; Klapper dan Love, 2002; Himmelberg dkk., 1999; Himmelberg, Hubbard dan Love 2001), bahwa: Perusahaan yang memiliki kesempatan tumbuh yang tinggi pada umumnya membutuhkan dana eksternal untuk melakukan ekspansi, sehingga mendorong perusahaan untuk melakukan perbaikan dalam penerapan corporate governance dalam rangka untuk
menurunkan biaya moda.
Tobin’s q lebih tinggi untuk perusahaan yang memiliki kesempatan tumbuh tinggi, hal ini bisa disebabkan adanya endogenitas pada variabel corporate governance dalam asosiasi antara corporate governance dengan kinerja.